SECERCAH ASA MENGGAPAI DUTA RUMAH BELAJAR 2020
Kunjungi Portal Rumah Belajar
(artikel ini merupakan artikel sama pada tanggal 21 Oktober 2020, saya tulis ulang agar dapat masuk dalam label)
Presiden Soekarno pernah berkata:"Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia". Kata-kata ini sangat memotivasi banyak orang, bahwa pemuda sangatlah penting untuk memajukan bangsanya. Menurut World Health Organization (WHO) atau badan Kesehatan dunia, pemuda (youth) didefinisikan sebagai individu yang berusia 18 sampai 65 tahun. Artinya pada rentang usia ini, kita diharapkan masih produktif untuk terus berkarya dalam mengisi kemerdekaan dan berperan aktif memajukan bangsa.
Seorang guru harus terus meng upgrade dirinya agar tugasnya sebagai agen transfer of knowledge and transfer of value pada generasi penerus bangsa tetap berkualitas. Mengacu pada hal ini, Saya sebagai salah satu pendidik Indonesia turut bertanggung jawab terhadap kemajuan peningkatan mutu pendidikan di negeri ini. Salah satu cara agar dapat meng upgrade diri diantaranya adalah menjadi seseorang yang mampu menebar kebaikan terhadap sekitarnya. Karena sejatinya berbagi bukan mengurangi, tetapi justru memberikan berkah dan menambah ilmu bagi diri kita sendiri.
Beberapa hal yang diharapkan mampu mendukung seseorang untuk menebar kebaikan terhadap lingkungan sekitarnya diantaranya adalah asa atau kemauan yang kuat, kesiapan diri baik dari sisi keilmuan maupun mental sehingga memiliki rasa percaya diri yang tinggi, serta memiliki kesempatan untuk menebarkan kebaikan itu sendiri. Berdasar ketiga hal tersebut, diharapkan mampu mengoptimalkan langkah untuk menjadi agen perubahan dalam menebar kebaikan.
Menjadi Duta Rumah Belajar memang menjadi impian banyak orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, terutama kalangan guru. Gaung sebagai seorang Duta diharapkan mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk turut berperan aktif menebarkan kebaikan ditengah maraknya berbagai konten negatif dan beberapa “panutan” generasi milenial yang terkadang masih jauh dari yang diharapkan. Meski demikian, bukan berarti jika tidak lolos menjadi seorang Duta Rumah Belajar, tidak lagi mampu menebar kebaikan, karena sejatinya untuk berkontribusi dalam memberikan pengaruh kebaikan di lingkungan sekitar sangat bergantung pada niatan seseorang.
Apabila saya diberi kesempatan menjadi Duta Rumah Belajar tahun 2020, maka selain program yang diamanahkan, saya akan melanjutkan program roadshow SAGARUMBEL (sapa warga rumah belajar) yang telah saya lakukan selama menjadi Sahabat Rumah Belajar, yakni turut serta membumikan Portal Rumah Belajar. Sasaran audience program saya diantaranya bapak ibu Guru, praktisi pendidikan, generasi milenial (siswa), orang tua siswa, dan masyarakat pada umumnya. Dari total 39 Kegiatan yang terdiri dari 4 kegiatan pra roadshow SAGARUMBEL dan 35 kegiatan roadshow SAGARUMBEL yang telah saya lakukan dengan total audience mencapai sekitar 1.524 orang, hampir di semua tempat dan acara yang saya kunjungi baik tatap muka maupun tatap maya selalu menjumpai antusias dan semangat dari bapak ibu guru untuk mengeksplore Portal Rumah Belajar. Entah karena saat ini sedang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), atau memang konten Portal Rumah belajar yang menarik. Terlepas dari dugaan tersebut, saya memiliki suatu keyakinan, jika kondisi bumi telah pulih dan pembelajaran berlangsung secara normal melalui kegiatan tatap muka, keberadaan Portal Rumah Belajar tetap sangat dibutuhkan untuk mendukung, memperkaya, dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Bersama Portal Rumah Belajar, belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Mari bumikan portal Rumah Belajar, dengan Portal Rumah belajar, belajar untuk semua.