Kunjungi Portal Rumah Belajar
Presiden Soekarno pernah
berkata:"Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari
akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia". Kata-kata ini
sangat memotivasi banyak orang, bahwa pemuda sangatlah penting untuk memajukan
bangsanya. Menurut World Health Organization (WHO) atau badan
Kesehatan dunia, pemuda (youth) didefinisikan sebagai individu yang
berusia 18 sampai 65 tahun. Artinya pada rentang usia ini, kita diharapkan
masih produktif untuk terus berkarya dalam mengisi kemerdekaan dan berperan aktif
memajukan bangsa.
Seorang guru harus terus meng upgrade dirinya
agar tugasnya sebagai agen transfer of knowledge and transfer
of value pada generasi penerus bangsa tetap berkualitas. Mengacu pada
hal ini, Saya sebagai salah satu pendidik Indonesia turut bertanggung jawab
terhadap kemajuan peningkatan mutu pendidikan di negeri ini. Salah satu cara
agar dapat meng upgrade diri diantaranya adalah menjadi
seseorang yang mampu menebar kebaikan terhadap sekitarnya. Karena sejatinya
berbagi bukan mengurangi, tetapi justru memberikan berkah dan menambah ilmu
bagi diri kita sendiri.
Beberapa hal yang diharapkan mampu
mendukung seseorang untuk menebar kebaikan terhadap lingkungan sekitarnya diantaranya
adalah asa atau kemauan yang kuat, kesiapan diri baik dari sisi keilmuan maupun
mental sehingga memiliki rasa percaya diri yang tinggi, serta memiliki
kesempatan untuk menebarkan kebaikan itu sendiri. Berdasar ketiga hal tersebut,
diharapkan mampu mengoptimalkan langkah untuk menjadi agen perubahan dalam
menebar kebaikan.
Menjadi Duta Rumah Belajar memang menjadi impian banyak orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, terutama kalangan guru. Gaung sebagai seorang Duta diharapkan mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk turut berperan aktif menebarkan kebaikan ditengah maraknya berbagai konten negatif dan beberapa “panutan” generasi milenial yang terkadang masih jauh dari yang diharapkan. Meski demikian, bukan berarti jika tidak lolos menjadi seorang Duta Rumah Belajar, tidak lagi mampu menebar kebaikan, karena sejatinya untuk berkontribusi dalam memberikan pengaruh kebaikan di lingkungan sekitar sangat bergantung pada niatan seseorang.
Apabila saya diberi kesempatan
menjadi Duta Rumah Belajar tahun 2020, maka selain program yang diamanahkan,
saya akan melanjutkan program roadshow
SAGARUMBEL (sapa warga rumah belajar) yang telah saya lakukan selama menjadi
Sahabat Rumah Belajar, yakni turut serta membumikan Portal Rumah Belajar. Sasaran
audience program saya diantaranya
bapak ibu Guru, praktisi pendidikan, generasi milenial (siswa), orang tua
siswa, dan masyarakat pada umumnya. Dari total 39 Kegiatan yang terdiri dari 4
kegiatan pra roadshow SAGARUMBEL dan 35 kegiatan
roadshow SAGARUMBEL yang telah saya
lakukan dengan total audience
mencapai sekitar 1.524 orang, hampir di semua tempat dan acara yang saya
kunjungi baik tatap muka maupun tatap maya selalu menjumpai antusias dan
semangat dari bapak ibu guru untuk mengeksplore Portal Rumah Belajar. Entah
karena saat ini sedang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), atau memang konten Portal
Rumah belajar yang menarik. Terlepas dari dugaan tersebut, saya memiliki suatu keyakinan,
jika kondisi bumi telah pulih dan pembelajaran berlangsung secara normal
melalui kegiatan tatap muka, keberadaan Portal Rumah Belajar tetap sangat
dibutuhkan untuk mendukung, memperkaya, dan meningkatkan kualitas pembelajaran
di kelas. Bersama Portal Rumah Belajar, belajar dapat dilakukan di mana saja,
kapan saja, dengan siapa saja. Mari bumikan portal Rumah Belajar, dengan Portal
Rumah belajar, belajar untuk semua.
Posting Komentar