Hidup adalah tentang berbagi, berbagi kebaikan pada sesama, never stop learning friends...

PERAN GURU PENGGERAK DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH


Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD), seorang Guru harus mampu menjadi petani yang cerdas, mampu merawat berbagai tanaman yang tumbuh pada lahan pertaniannya. Sosok "Penuntun", BUKAN Penuntut setidaknya mampu menjadi pamong yang senantiasa menerapkan filosofi "ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani" dalam kesehariannya, sehingga layak menjadi contoh, teladan, dan panutan bagi semua muridnya baik saat di kelas, lingkungan sekolah, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Berbekal segenap potensi dan daya dukung yang dimilikinya seperti tergambar dalam Peta Kekuatan berikut:

Calon Guru Penggerak (CGP) selayaknya memanfaatkan segenap potensi yang dimilikinya agar dapat mewujudkan imajinasi atau impiannya mengenai murid-muridnya di masa yang akan datang seperti ilustrasi berikut:

Untuk dapat mewujudkannya, seorang guru harus banyak belajar, menimba berbagai pengalaman, dan menerapkan berbagai ilmu dan pengalaman yang telah dipelajari dan dilaluinya agar mampu menjadi guru yang layak diidam-idamkan seperti ilustrasi berikut:

Untuk mewujudkan semua hal tersebut, dibutuhkan strategi yang efektif, sehingga Kami CGP dibekali dengan materi Inkuiri Apresiatif (IA), suatu pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan berbasis kekuatan. Paradigma berbasis kekuatan ini dijalankan dalam suasana positif dan apresiatif yang dituangkan dalam istilah BAGJA, dengan:

  1. B (Buat Pertanyaan Utama): digunakan untuk menentukan arah penelusuran.
  2. A (Ambil Pelajaran): digunakan untuk menuntun pengambilan keputusan.
  3. G (Gali Mimpi): digunakan untuk menyusun narasi keadaal idel.
  4. J (Jabarkan Rencana): digunakan untuk mengidentifikasi tindakan yang diperlukan.
  5. A (Atur Eksekusi): digunakan untuk membantu mentransormasi rencana menjadi sesuatu yang nyata.

Melalui penerapan BAGJA, diharapkan mampu membantu mengarahkan dan mengukur apa yang Kita lakukan baik secara mandiri maupun berkelompok untuk mencapai tujuan bersama yang mungkin kelihatan mustahil untuk diwujudkan.

Berbagai pengetahuan dan pengalaman yang diberikan dalam Pendidikan Guru Penggerak (PGP) semakin dipertajam dengan materi Disiplin Positif dan Keyakinan Kelas yang dapat diterapkan dan dikembangkan di sekolah masing-masing. Penerapan aksi nyata guru penggerak tentunya akan sangat didukung dengan pengetahuan kebutuhan dasar manusia, 5 posisi kontrol seorang guru, dan penerapan segitiga restitusi di sekolah. Berikut video Penerapan Segitiga Restitusi Penanaman Budaya Positif CGP Yuli Nestiyarum yang telah didasarkan pada telaah kebutuhan dasar manusia dengan menerapkan posisi kontrol guru sebagai manager:



Label:

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget