Sebagai seorang pendidik, pernahkah terlintas di pikiran kita bahwa setiap murid kita unik? ataukah justru Kita tenggelam dalam berbagai tugas rutin yang menyebabkan tumpulnya hati dan miskinnya perasaan? Jawabannya ada di hati kita masing-masing.
Menurut filosofi Ki Hajar Dewantara (KHD), sebagai petani yang baik, guru harus peka akan karakter tanaman yang ada di lahan pertaniannya. Dari sinilah saya semakin tersadar bahwa dalam pembelajaran Kita perlu menerapkan berbagai strategi agar mampu merangkul semua murid di kelas Kita dengan sebaik-baik perlakuan. Jawabannya tentunya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, karena dengan langkah ini semua tantangan akan terjawab. Guru memang tidak memiliki kantong Doraemon yang mampu memenuhi semua keinginan muridnya, meski demikian selayaknya guru adalah manusia dewasa yang mampu memberikan pelayanan terbaik bagi semua muridnya di kelas sesuai potensi masing-masing yang dimilikinya.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Perlunya mengidentifikasi kebutuhan belajar murid agar murid mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar), memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan memberikan kesempatan bagi murid untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar). Berdasarkan semua hal ini dimaksudkan agar mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran. Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid-murid, diantaranya: Kesiapan belajar (readiness) murid, Minat murid, dan Profil belajar murid. Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).
Kunci sukses pembelajaran berdiferensiasi (konten, proses, dan produk) adalah mulai menemukenali potensi setiap murid dan mulai merumuskan strategi yang akan digunakan. Dari strategi yang telah disusun inilah guru mulai melakukan aksi nyatanya di kelas masing-masing. Tentunya jangan mudah bosan dan putus asa untuk senantiasa mengevaluasi setiap langkah yang telah dilakukan, karena sejatinya setiap manusia memang harus selalu belajar dari pengalaman dan kesalahan yang mungkin saja bisa dilakukan. terus evaluasi dan perbaiki setiap langkah yang dilakukan, tanyakan pada murid kita agar mau jujur, dengarkan mereka, dan beri kesempatan untuk menuliskan testimoni agar kita mampu memperbaiki setiap proses yang dilakukan untuk menuju suatu kondisi ideal yang kita cita-citakan. never stop learning dan wujudkan mimpi menjadi kenyataan. Terimakasih anak-anakku atas kesempatannya membersamai kalian.
Posting Komentar